A. Pengertian Biogenesis
Biogenesis ribosom merupakan salah satu yang paling penting dan memakan energi proses dari setiap sel. Biogenesesis ribosom adalah proses pembentukan sub unit ribosom. Pembentukan sub unit ribosom merupakan fungsi nukleolus. Nukleolus dibentuk dari konstriksi sekunder kromatin tertentu. Pada sel eukariota, biogenesis ribosom memerlukan aktivitas dari ketiga RNA polimerase. RNA polimerase II mensintesis pre-mRNA protein ribosom dan faktor tambahan yang terlibat dalam biogenesis ribosom, RNA polimerase III menghasilkan prekursor untuk 5S rRNA ribosomal (rRNA), dan RNA polimerase I (RNA Pol I) menghasilkan prekursor umum untuk rRNA 5.8S, 18S dan 25S (ragi) / 28S (mamalia).
Biogenesis pada sel eukariotik dan prokariot berbeda. Proses biogenesis pada sel eukariotik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Lebih kompleks
2. Waktu lebih panjang
3. Pembentukan 18S dan 28S rRNA terjadi di nucleolar organizer
4. Pembentukan 5S rRNA terjadi di sisi luar nukleolus
Biogenesis ribosom merupakan salah satu yang paling penting dan memakan energi proses dari setiap sel. Biogenesesis ribosom adalah proses pembentukan sub unit ribosom. Pembentukan sub unit ribosom merupakan fungsi nukleolus. Nukleolus dibentuk dari konstriksi sekunder kromatin tertentu. Pada sel eukariota, biogenesis ribosom memerlukan aktivitas dari ketiga RNA polimerase. RNA polimerase II mensintesis pre-mRNA protein ribosom dan faktor tambahan yang terlibat dalam biogenesis ribosom, RNA polimerase III menghasilkan prekursor untuk 5S rRNA ribosomal (rRNA), dan RNA polimerase I (RNA Pol I) menghasilkan prekursor umum untuk rRNA 5.8S, 18S dan 25S (ragi) / 28S (mamalia).
Biogenesis pada sel eukariotik dan prokariot berbeda. Proses biogenesis pada sel eukariotik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Lebih kompleks
2. Waktu lebih panjang
3. Pembentukan 18S dan 28S rRNA terjadi di nucleolar organizer
4. Pembentukan 5S rRNA terjadi di sisi luar nukleolus
Proses biogenesis pada sel prokariotik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Gen RNA yang mengkode untuk 5S, 23S dan 16S rRNA ribosom secara ketat bergerombol di wilayah kromosom dan yang hadir hanya dalam beberapa salinan.
- Gen ribosom berada dalam operon tunggal yang ditranskripsi sebagai satu unit, yang segera secara langsung dibentuk molekul RNA dari DNA dan langsung terbentuk ribosom
Pembentukan sub unit ribosom ditandai melalui tiga tahap peristiwa yaitu transkripsi rRNA, prosesing rRNA dan perakitan ribosom.
1. Transkripsi rRNA
Prazat (bakal/prekursor) ribosom adalah 45S rRNA yang ditranskripsi dengan bantuan enzim RNA polimerase I dari gen-gen rRNA yang berada dalam loop DNA daerah nukleolus yang disebut NOR ( Nucleolus Organizer Regions atau Daerah Pembentukan Nukleolus). NOR terdiri dari kopi gen-gen berganda yang merupakan pencetak untuk transkripsi rRNA. Gen-gen yang terletak dalam rangkaian yang saling dipisahkan oleh spacer DNA yang panjangnya bervariasi. Pada sel eukariot hasil transkripsi adalah 45S rRNA.
2. Prosesing rRNA
Pengolahan Pre rRNA hasil transkrip rDNA adalah pre 45S RNA. Pre RNA mengalami metalisasi ,dipotong dan ukuran-nya direduksi menjadi tiga unit yang lebih kecil 18 S; 5,8 S; 28S rRNA dan prosesing 5S rRNA yang berasal dari luar NOR. Prosesing rRNA secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 1. Pola prosesing 45S rRNA yang akan menjadi 3 macam 18S, 5,8S, dan 28S rRNA, (Sumber:Alberts,dkk.1994;hal 379)
Prosesing 45S rRNA menjadi 18S dan 28S rRNA
- Ribosomal RNA yang pertama adalah 45S rRNA yang memiliki berat 4,5x106 dan panjang sekitar 4,5 µm. 45S rRNA ditranskripsi di nucleolar organizer.
- Selama proses transkripsi, daerah tertentu dari 45S mengalami methylasi dan daerah ini akan menjadi 28S dan 18S rRNA
- 45S RNA mengalami pembelahan oleh enzim endonuklease menjadi 41S dan 20S rRNA
- 20S RNA didegradasi oleh enzim exonuklease dan menghasilkan 18S rRNA. Setelah itu langsung dikirim ke sitoplasma
- 41S rRNA didegradasi pada daerah non methylasi oleh enzim exonuklease menghasilkan 36S rRNA dan 32S rRNA
- 32S rRNA didegradasi menjadi 28S rRNA (Gambar 2)
- Menurut Albert, dkk, prosesing 45 S rRNA juga menghasilkan 5,8 S rRNA.
5S rRNA adalah RNA kecil (120 nt) dengan massa molekul 40 kDa. Struktur sekunder dan tersier umumnya dilestarikan di filogeni. Struktur sekunder terdiri dari lima heliks, 1empat loop (dua jepit dan dua internal), dan satu engsel (Gambar 3) yang biasanya terlipat menjadi struktur Y (Martin, C, 2011: 523). Sebelum bergabung dengan ribosom, 5S rRNA memiliki jalur biogenesis rumit yang mungkin melibatkan beberapa protein lain. 5S rRNAditranksripsi oleh RNA polimerase III dari gen-gen yang bebas (5S DNA) yang biasanya berada pada lokus kromosomal yang berbeda.
Setelah terbentuk 18S; 5,8S; dan 28S rRNA, maka rRNA tersebut akan membentuk kesatuan atau kumpulan (assembly) dengan protein ribosom pada proses perakitan ribosom.
3. Perakitan Ribosom
Perakitan ribosom hanya terjadi sewaktu translasi di dalam sitoplasma. Setelah prosesing, asembling antara protein ribosom dan partikel pre-ribosomal akan ditranspor ke sitoplasma dan segera disintesis ribosom yang fungsional. 45S rRNA hasil transkripsi bergabung dengan protein (RNP), tetapi tidak semua molekul kompleks tersebut menjadi bagian dari sub unit ribosom yang lengkap. Ada beberapa protein yang dilepaskan seperti pada sintesis rRNA. Nukleoptida kembali ke kelompok nukleolar dan digunakan kembali. Protein yang ditahan selama proses dan kemudian menjadi bagian sub unit yang sempurna disebut protein ribosom. Pemutusan kompleks RNP secara enzimatis menghasilkan 3 kelompok fragmen, yaitu :
Perakitan ribosom hanya terjadi sewaktu translasi di dalam sitoplasma. Setelah prosesing, asembling antara protein ribosom dan partikel pre-ribosomal akan ditranspor ke sitoplasma dan segera disintesis ribosom yang fungsional. 45S rRNA hasil transkripsi bergabung dengan protein (RNP), tetapi tidak semua molekul kompleks tersebut menjadi bagian dari sub unit ribosom yang lengkap. Ada beberapa protein yang dilepaskan seperti pada sintesis rRNA. Nukleoptida kembali ke kelompok nukleolar dan digunakan kembali. Protein yang ditahan selama proses dan kemudian menjadi bagian sub unit yang sempurna disebut protein ribosom. Pemutusan kompleks RNP secara enzimatis menghasilkan 3 kelompok fragmen, yaitu :
- a. Fragmen pertama (1), berisi spacer RNA nukleolar protein (spacer RNA dihasilkan dari transkripsi DNA dan bukan spacer DNA diantara gen). Spacer RNA di hidrolisis dan nukleolar protein yang bebas kembai pada kumpulannya.
- b. Fragmen kedua (2), berisi suatu kompleks dari 18S rRNAyang bergabung (assemble) dengan 33 macam protein ribosom tertentu yang akhirnya menghasilkan sub unit kecil ribosom 40S dalam sitoplasma.
- c. Fragmen ketiga (3), berisi 28S dan 5,8 S rRNA yang bergabung (assemble) dengan 45 macam protein ribosom dan juga bergabung (assemble) dengan 5S rRNA hasil transkripsi gen DNA ekstra nukleolar. Kompleks ini menghasilkan sub unit 60S dalam sitoplasma. Seperti halnya pada gen – gen untuk RNA 45S, gen – gen 5S rRNA ekstra nukleolar terdapat dalam kelipatan dua.
C. Proses Pembentukan Poliribosom pada Prokariotik
Pada bakteri, gen-gen coding RNA untuk 5S, 23S, dan 116S rRNA berada di sepanjang kromosom dan terdiri dari sejumlah kopian gen-gen. Oelh karena itu, gen-gen ribosom merupakan operon tunggal yang ditranskripsikan sebagai unit menjadi molekul RNA yang dibentuk langsung dari DNA. (De Robertis, 1975:391).
Laurine (2011) menyatakan proses pembentukan poliribosom tersebut antara lain sebagai berikut:
Ada beberapa indikasi yang menunjukkan mekanisme koordinasi antara sintesis rRNA dan protein ribosom. Jika sel dicobakan dengan pemberian actinomycin D, maka pembentukan RNA ribosom dihambat, akan tetapi pembentukan protein ribosom tetap berlanjut. Jika sintesis protein dihambat oleh puromycin, maka sintesis RNA di dalam nukleolus drop dan sedikit ribosom yang dihasilkan. Dengan perlakuan ini maka antara sintesis dan prosesing RNA ribosom direduksi.
Adapun contoh yang paling baik untuk pengaturan psikologikal adalah pada saat siklus mitosis. Pada saat metapase, sintesis RNA berhenti meskipun pada tahap ini di dalam sel memiliki banyak 45S dan 32S yang dihasilkan pada saat interphase. Dengan kata lain, pada saat metapase proses sintesis dan prosesing RNA ribosom berhenti secara bersamaan. (De Robertis, 1975:396).
Pada bakteri, gen-gen coding RNA untuk 5S, 23S, dan 116S rRNA berada di sepanjang kromosom dan terdiri dari sejumlah kopian gen-gen. Oelh karena itu, gen-gen ribosom merupakan operon tunggal yang ditranskripsikan sebagai unit menjadi molekul RNA yang dibentuk langsung dari DNA. (De Robertis, 1975:391).
Laurine (2011) menyatakan proses pembentukan poliribosom tersebut antara lain sebagai berikut:
- Mula-mula mRNA yang keluar dari nukleus menempel pada ribosom 30S dengan perantara IF1, IF2, IF3 dan GTP (guanosin tripospat).
- Setelah menempel pada ribosom 30S, maka terbentuklah kompleks permulaan. tRNA akan mengikat asam amino yang terdapat didalam sitoplasma, sebelum asam amino diikat oleh tRNA terlebih dahulu asam amino diaktifkan dulu oleh ATP dan dipengaruhi oleh enzim aminosil sintetase dan dihasilkan aminoasil adenosin monopospat (AA-AMP) dan pospat anorganik (P).
- Kode dari mRNA tidak hanya dibaca oleh sebuah ribosom saja tetapi oleh banyak ribosom. Hal ini mengakibatkan terbentuknya poliribosom ( penggabungan ribosom 30S dan ribosom 50S) menjadi ribosom 70S.
Ada beberapa indikasi yang menunjukkan mekanisme koordinasi antara sintesis rRNA dan protein ribosom. Jika sel dicobakan dengan pemberian actinomycin D, maka pembentukan RNA ribosom dihambat, akan tetapi pembentukan protein ribosom tetap berlanjut. Jika sintesis protein dihambat oleh puromycin, maka sintesis RNA di dalam nukleolus drop dan sedikit ribosom yang dihasilkan. Dengan perlakuan ini maka antara sintesis dan prosesing RNA ribosom direduksi.
Adapun contoh yang paling baik untuk pengaturan psikologikal adalah pada saat siklus mitosis. Pada saat metapase, sintesis RNA berhenti meskipun pada tahap ini di dalam sel memiliki banyak 45S dan 32S yang dihasilkan pada saat interphase. Dengan kata lain, pada saat metapase proses sintesis dan prosesing RNA ribosom berhenti secara bersamaan. (De Robertis, 1975:396).
Daftar Pustaka
A.K. Henras., J.Soudet., M.Gerus., S. Lebaron., M.Caizerguess-Ferrer., A. Mougin & Y.Henry. (2008). The post-transcriptional steps of eukaryotic ribosome biogenesis. Desember 2011 dari www.proquest.com .
Alberts, B., D.Bray, J.Lewis, M.Raff, K. Roberts and J.D. Watson. (2008). Molecular biology of the cell, 5th edition. New York: Garland Publishing.
Campbell, Reece, & Mitchell. (2004). Biologi edisi kelima-jilid 1. Jakarta: Erlangga.
De Roberitis. (1975). Cell biology 6th edition. London: W.B. Saunders Company.
Lucia, MS. (2006). Buku ajar biologi sel. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Lourine, T. (2011). Biosel. Diambil pada tanggal 26 Desember 2011 dari http://www.scribd.com/doc/74458334/37/A-PERAKITAN-RIBOSOM.
Alberts, B., D.Bray, J.Lewis, M.Raff, K. Roberts and J.D. Watson. (2008). Molecular biology of the cell, 5th edition. New York: Garland Publishing.
Campbell, Reece, & Mitchell. (2004). Biologi edisi kelima-jilid 1. Jakarta: Erlangga.
De Roberitis. (1975). Cell biology 6th edition. London: W.B. Saunders Company.
Lucia, MS. (2006). Buku ajar biologi sel. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Lourine, T. (2011). Biosel. Diambil pada tanggal 26 Desember 2011 dari http://www.scribd.com/doc/74458334/37/A-PERAKITAN-RIBOSOM.
Martin, C., and Norren, W. (Juli 2011). Eukaryotic 5S rRNA biogenesis. Diambil pada tanggal 20 Oktober 2011 dari http://www.wires.wiley.com/rna.
Miroslawa Z. Barciszewska, Maciej Szymañski, Volker A. Erdmann and Jan Barciszewski. (2001). Structure and function of 5S rRNA. Diambil pada tanggal 5 November 2011 dari http://www.actabp.pl/pdf/1-2001/191-198.pdf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar