MATERI GENETIK
Materi genetik merupakan materi
yang membawa informasi yang diturunkan pada generasi berikutnya, dimana
informasi tersebut mempengaruhi bentuk dan karakteristik keturunannya. Suatu
molekul tergolong sebagai materi genetik jika memiliki 4 karakteristik, yaitu: replication, storage of information, expression
of information, and variation by mutation. Materi genetik yang dimaksud
adalah asam nukleat yang terdiri atas DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA.
1.
Struktur
DNA
DNA (deoxyribonucleic acid) adalah sebuah rantai nukleotida. Setiap nukleotida
mengandung gugus fosfat, gula pentose – deoksiribosa, dan sebuah basa nitrogen.
Basa nitrogen ada 4 macam, yaitu 2 basa purin dengan double ring dan 2 basa pirimidin dengan a single ring. Basa purin terdiri dari guanine (G) dan adenine (A),
sedangkan basa pirimidin terdiri dari timin (T) dan sitosin (C).
Gambar 1. Struktur nukleotida
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick
menyatakan struktur DNA berpasangan berpilin-sejajar berbentuk double helix dan memperlihatkan berbagai
aktivitas molekul DNA.Menurut Watson dan Crick, DNA digambarkan seperti
tangga tali berpilin atau lebih dikenal dengan helix ganda atau double helix.
Perhatikan pita pada Gambar 2 sebelah kiri di bawah ini. Gambar tersebut
menunjukkan tulang belakang gula-fosfat dari dua untai DNA. Kedua untai DNA
tersebut diikat oleh ikatan hidrogen yang dilambangkan dengan garis titik titik
di antara dua basa nitrogen yang berpasangan di bagian dalam helix ganda.
Basa-basa nitrogen pada
rantai yang satu memiliki pasangan yang tetap dengan basa-basa nitrogen pada
rantai yang lain. Adenin berpasangan dengan timin dan guanin berpasangan dengan
sitosin. Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan oleh dua atom hidrogen
(A=T). Adapun pasangan basa nitrogen C dan G dihubungkan oleh tiga atom
hidrogen (C≡G). Dengan demikian, kedua polinukleotida pada satu DNA saling
komplemen (complementary base pairing).
2.
Replikasi
DNA
DNA sebagai pembawa
informasi genetik dapat berfungsi sebagai heterokatalitik (mensintesis molekul
lain seperti RNA) dan otokatalitik (membentuk dirinya/replikasi diri).
Replikasi DNA menghasilkan DNA baru. Proses replikasi memerlukan
deoksiribonukleotida dan beberapa enzim sebagai berikut:
- Helikase: menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi dua rantai tunggal mononukleotida.
- Polimerase : merangkai rantai-rantai mononukleotida membentuk DNA baru.
- Ligase : menyambung ulir tunggal DNA yang baru terbentuk
- semikonservatif : dua pita spiral double helix memisahkan diri dan setiap pita tunggal mencentak pita pasangannya.
- Konservatif : pita double helix tetap dan langsung membentuk double helix yang baru
- Dispersif : double helix terputus -putus selanjutnya segmen-segmen tersebut membentuk segmen baru yang bergabung dengan segmen lama membentuk DNA baru
- Struktur RNA
RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan DNA. RNA memiliki rantai tunggal atau rantai ganda yang tidak terpilin seperti DNA. RNA tersusun atas molekul-molekul berikut:a. Gula D-ribosab. Fosfatc. Basa nitrogen yang terdiri atas1) Purin : adenin (A) dan guanin (G)2) Pirimidin : urasil (U) dan cytosin (C)
Beberapa perbedaan antara DNA dan RNA
sebagai berikut:
Tabel 1. Perbedaan DNA dan RNA
No.
|
Perbedaan
|
DNA
|
RNA
|
1.
|
Komponen gula
|
deoksiribosa
|
ribose
|
2.
|
Pirimidin
|
timin dan sitosin
|
urasil dan sitosin
|
3.
|
Bentuk
|
rantai panjang,
ganda, dan berpilin (double heliks)
|
rantai pendek,
tunggal, dan tidak berpilin
|
4.
|
Letak
|
nukleus,
kloroplas, mitokondria
|
nukleus,
sitoplasma, kloroplas, mitokondria
|
5.
|
Kadar
|
tetap
|
tidak tetap
|